Jumat, 06 Mei 2016

Itu (bukan) aku

Wanita itu masih setia menunggumu
Ia tetap menunggu hingga musim berganti musim.
Ntah kapan angin akan berhembus mengabarkan kabar bahagia, namun yg ia tau hanyalah menunggumu disebrang sana.

Yg ia tau, kau sedang mempersiapkan segalanya.
Yg ia tau, kau sedang berjuang utknya..
Maka ia pun bersemangat, menghabiskan masa penantiannya dg resolusi2 kecil di dirinya.

Namun wanita itu tak sadar, ia terlalu polos utk mengenal cinta. Ia terlalu percaya padamu. Bahkan saat kau melupakannya, saat kau mengacuhkannya, saat kau tak lagi menghargai kehadirannya di sisimu..ia masih menunggumu. Dg luka darimu yg ia perban, luka lg perban lg, perban lg hingga luka itu sembuh dg sendirinya.. tp sungguh, ia tak pernah membencimu.

Hingga di suatu hari, wanita itu begitu tak berdaya. Bahkan isak tangisnya tak jg menguatkan hatinya. Karena ia tau, lelaki itu tidak sdg memperjuangkannya. Lelaki itu hanya mempermainkan seluruh cinta, doa, dan penantiannya. Menghancurkan semua harapannya menjadi keping2 yg menyayat hati.
Dan wanita tolol itu adalah aku.

Sabtu, 26 Maret 2016

Putri Duyung

Ini tidak penting lagi.
Aku menyerah.
Aku mencintainya.
Aku sangat mencintainya..

Dia segalanya bagiku.
Aku berfikir keras soal itu..
Jika dia bersamaku,
Selamanya dia tidak akan bahagia..

Hingga kini, aku hanya memikirkan diriku sendiri.
Tapi jika aku benar-benar peduli dengan dirinya..dia lebih baik tidak bersama diriku.

Berat untuk ucapkan perpisahan, tapi...
Lebih berat lagi berfikir bahwa aku akan membuatnya tak bahagia.
Aku selalu mendo'kan kebahagiaannya..

Tolong katakan padanya bahwa aku mengucapkan selamat tinggal..

Aku melakukan hal yang benar.
Aku akan membuat dia membenciku..

Rabu, 29 Juli 2015

Semoga ini Ujian

Alhamdulillah, baru saja tadi siang kami menyampaikan nasihat melalui tausiyah di Masjid Raya tentang Ujian Selepas Ramadhan.
Hari ini pula langsung Allah uji dengan sakitnya ponakan kedua kami yang baru lahir. Saat ini sedang berada di Ruang ICU RS. Awal Bros dikarenakan ada lendir di bagian dadanya. Subhanallah, ALLAHU AKBAR
Kami Mohon do'anya dari ikhwah semua, semoga Allah beri yang terbaik untuk adik bayi kita ini, aamiin.

Senin, 15 Juni 2015

Lucu

Aneh, benar-benar aneh.
Lucu, benar-benar lucu.
Melarang Sang Putri namun membiarkan Sang Putra.
Akhir zaman...

Semoga ketidak adilan ini menjadi penghantarku ke Syurga, aamin.

Selasa, 12 Mei 2015

Mari berbenah : "Cinta Atas Cinta yang Sesungguhnya

SUDAH bisa dipastikan, ketika umat Islam dan pemudanya lebih mendahulukan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, jihad di jalan Allah, dan dakwah daripada segala hal yang berharga di dalam hidupnya, maka pasti Allah akan menjadikan mereka kuasa di bumi ini. Allah akan menggantikan rasa takut mereka dengan rasa aman, kelemahan dengan kekuatan. Dunia menjadi di bawah kuasa mereka dan semua umat manusia tunduk dan patuh kepada perintah dan larangan mereka.

Namun jika sebaliknya, maka tunggu saja sampai Allah memperlihatkan ketentuannya dan menurunkan siksa-Nya. Karena Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang tidak taat kepada-Nya dan keluar dari petunjuk dan jalan-Nya.

Mahabenar Allah yang berfirman:
“Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah [9]: 24)

Kita pun tidak boleh melupakan peran perempuan dalam kewajiban dakwah dan jihad. Islam telah memberi mereka tanggung jawab untuk ikut berjihad, jika memang dibutuhkan dan mendesak. Perempuan muslimah zaman dulu selalu siap berdiri di samping Rasulullah SAW dan para shahabatnya untuk berperang dengan pedang, mengobati yang terluka, merawat yang sakit, memindahkan yang terbunuh, dan membuatkan makanan. Berikut ini beberapa kisah keikutsertaan para perempuan muslimah dalam jihad.

Ar-Rabi’ binti Mu’awwidz

Diriwayatkan oleh Muslim bahwa Ar-Rabi` binti Mu’awwidz ra berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasulullah SAW dan mengangkut yang terluka dan terbunuh ke Madinah.”

Ummu Athiyah Al-Anshariyah

Dalam riwayat Ummu ‘Athiyah Al¬Anshariyah ra, ia berkata, “Aku berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak 7 peperangan. Aku berada di belakang mereka, membuat makanan, mengobati yang terluka, dan yang sakit.”

Ummu ‘Imarah

Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam kitab sirahnya bahwa Ummu Sa’ad bin Ar-Rabi’ menemui Ummu `Imarah. la berkata, “Wahai bibi, ceritakanlah kepadaku kisahmu di perang Uhud.” Maka Ummu ‘Imarah berkata, ‘Aku keluar pagi hari sambil menunggu apa saja yang dilakukan orang-orang. Saat itu, aku membawa tempat air minum yang sudah penuh terisi. Aku menghampiri Rasulullah SAW yang sedang bersama para shahabatnya dan kemenangan sedang berada di pihak kaum muslimin. Ketika kaum muslimin kalah, aku mendekat kepada Rasulullah lalu berdiri untuk melindungi beliau dengan pedang dan membidikkan anak panah hingga aku terluka.”

Shafiyah binti Abdul Muthalib

Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam bahwa Shafiyah binti Abdul Muthalib ra ketika melihat seorang Yahudi berkeliling di benteng, ia langsung menuruni benteng untuk mengejar musuh dan membunuhnya.

Dan masih banyak lagi contoh lainnya, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Sedangkan kewajiban perempuan muslimah terhadap dakwah dan amar makruf nahi mungkar sama seperti laki-laki. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah [9]: 71)

Itulah pandangan-pandangan Islam yang sangat penting. Seseorang yang telah menikah harus dapat menjaga keseimbangan antara mendapatkan hak dan melaksanakan kewajiban dalam kehidupan, tanpa meremehkan tanggung jawab yang ada di pundaknya dan kewajiban yang harus dijalankannya. Inilah Islam yang sesungguhnya.*

Dipetik dari tulisan Dr. Abdullah Nashih ‘Ulwan pada bukunya “Pendidikan Anak dalam Islam”.

Jumat, 08 Mei 2015

Nasihat di SPBU

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Ayahanda ibunda, guru2 kami, saudara dan saudari kami yang insya Allah dicintai Allah. Izinkan kami memberikan informasi sekaligus tips bagi kita semua yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU langganannya.
Sore ini kami baru saja mengisi premium untuk sepeda motor kami di SPBU yg berada di jalan Kulim (daerah Senapelan), ketika kami antri, kami melihat kejanggalan dengan gelagat 2 wanita yang sedang bertugas mengisi premium setiap kendaraan yg sedang antri. Kecurigaan itu semakin terbukti ketika kami melihat bentuk kecurangan yang dilakukan oleh dua petugas wanita itu (tugas wanita pertama untuk menuangkan premium dan yang satu lagi bertugas menerima uang dan menekan jumlah nominal premium yang dipesan). Yakni dengan cara mematikan 'jalannya' perhitungan angka jumlah nominal pengisian premium yang diminta oleh para pengisi.
Tadi kami dapati ketika pengendara meminta diisi sejumlah Rp 15.000, lalu ketika pengendara itu tidak melihat papan angka yang sedang berjalan maka petugas yang bertugas untuk menerima uang dan menekan angka nominal itu menghentikan secara mendadak perhitungannya di angka 11 ribuan.
Melihat hal itu kami tertegun, teringat kejadian setahun yang lalu, dimana kejadian sama persis, di tempat yang sama dan dengan kecurangan yang sama. Astaghfirullah...
Ada dua pilihan tindakan yang bisa kami lakukan, memberitahu pengisi yang dicurangi tadi bahwa ia telah dicurangi atau menasihati dengan tegas si petugas itu ketika tinggallah kami dan mereka disana.
Akhirnya karena kelemahan kuasa kami, kami memilih pilihan kedua. Yakni menasihati dengan tegas mereka ketika kondisi telah sepi.
Kami bertanya kepada petugas itu "kau telah melakukan kecurangan? Kau tipu bapak tadi kan? Bapak itu mengisi 15 ribu tetapi ketika angkanya 11 ribuannya kau matikan perhitungannya kan?!."
Mendengar pertanyaan ini si petugas langsung terdiam, pucat dan deg-degan (cieee). Ini menujukkan bahwa diamnya ia itu membuktikan bahwa benar ia telah berlaku curang. Naudzubillah..
Akhirnya kami juga merasa kasihan melihat wajahnya yang berkeringat pucat dan gregetan itu, kami sudahi dengan sebuah nasihat "Jangan kau ulangi lagi kecurangan ini kak, awas saja kau ulangi, engkau akan dapati balasannya!."
Lalu pergilah kami dengan wajah yang hemmmm yaah.. Wajah yg keringetan dan deg-degan juga, hehe.. Karena tak biasa bagi kami untuk memarahi para wanita di dunia ini (cieeee) :D

Ibrohnya adalah, mari waspada dan selalu perhatikan Jalannya perhitungan angka ketika kita mengisi Bahan Bakar Minyak di SPBU manapun.

Sekian, terimakasih atas perhatiannya.
Mohon maaf atas segala kesalahan kami.
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh :') :')

8 Mei 2015
Si Faqir, DGP :)

Minggu, 03 Mei 2015

Aku benci

Aku benci dengan segala maksiat yang aku lakukan.
Aku benci dengan segala kekhilafan yang aku lakukan.

Aku benci dengan segala maksiat yang dilakukan saudara kandungku
Aku benci dengan segala maksiat yang dilakukan saudari kandungku.

Aku muak, aku tepengaruh.
Harusnya aku menasihati saudara-saudari kandungku.
Tapi, aku tak bisa.. Karena aku muak pula dengan maksiat yang aku lakukan!

Astaghfirullah...