Jumat, 08 Mei 2015

Nasihat di SPBU

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Ayahanda ibunda, guru2 kami, saudara dan saudari kami yang insya Allah dicintai Allah. Izinkan kami memberikan informasi sekaligus tips bagi kita semua yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU langganannya.
Sore ini kami baru saja mengisi premium untuk sepeda motor kami di SPBU yg berada di jalan Kulim (daerah Senapelan), ketika kami antri, kami melihat kejanggalan dengan gelagat 2 wanita yang sedang bertugas mengisi premium setiap kendaraan yg sedang antri. Kecurigaan itu semakin terbukti ketika kami melihat bentuk kecurangan yang dilakukan oleh dua petugas wanita itu (tugas wanita pertama untuk menuangkan premium dan yang satu lagi bertugas menerima uang dan menekan jumlah nominal premium yang dipesan). Yakni dengan cara mematikan 'jalannya' perhitungan angka jumlah nominal pengisian premium yang diminta oleh para pengisi.
Tadi kami dapati ketika pengendara meminta diisi sejumlah Rp 15.000, lalu ketika pengendara itu tidak melihat papan angka yang sedang berjalan maka petugas yang bertugas untuk menerima uang dan menekan angka nominal itu menghentikan secara mendadak perhitungannya di angka 11 ribuan.
Melihat hal itu kami tertegun, teringat kejadian setahun yang lalu, dimana kejadian sama persis, di tempat yang sama dan dengan kecurangan yang sama. Astaghfirullah...
Ada dua pilihan tindakan yang bisa kami lakukan, memberitahu pengisi yang dicurangi tadi bahwa ia telah dicurangi atau menasihati dengan tegas si petugas itu ketika tinggallah kami dan mereka disana.
Akhirnya karena kelemahan kuasa kami, kami memilih pilihan kedua. Yakni menasihati dengan tegas mereka ketika kondisi telah sepi.
Kami bertanya kepada petugas itu "kau telah melakukan kecurangan? Kau tipu bapak tadi kan? Bapak itu mengisi 15 ribu tetapi ketika angkanya 11 ribuannya kau matikan perhitungannya kan?!."
Mendengar pertanyaan ini si petugas langsung terdiam, pucat dan deg-degan (cieee). Ini menujukkan bahwa diamnya ia itu membuktikan bahwa benar ia telah berlaku curang. Naudzubillah..
Akhirnya kami juga merasa kasihan melihat wajahnya yang berkeringat pucat dan gregetan itu, kami sudahi dengan sebuah nasihat "Jangan kau ulangi lagi kecurangan ini kak, awas saja kau ulangi, engkau akan dapati balasannya!."
Lalu pergilah kami dengan wajah yang hemmmm yaah.. Wajah yg keringetan dan deg-degan juga, hehe.. Karena tak biasa bagi kami untuk memarahi para wanita di dunia ini (cieeee) :D

Ibrohnya adalah, mari waspada dan selalu perhatikan Jalannya perhitungan angka ketika kita mengisi Bahan Bakar Minyak di SPBU manapun.

Sekian, terimakasih atas perhatiannya.
Mohon maaf atas segala kesalahan kami.
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh :') :')

8 Mei 2015
Si Faqir, DGP :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar